Latar
Belakang
Artikel
ini terkait dengan upaya untuk mencari orang-orang terbaik (high achievers) agar dapat bergabung dengan
perusahaan dan kemudian orang tersebut memberikan kontribusi yang maksimal sesuai
harapan pengelola HR atau manajemen. Dalam proses pencarian ini, banyak tehnik
yang digunakan mulai dari mempelajari riwayat hidup, referral system, melakukan serangkain tes seperti written test, psikotes, work sample test,
assessment center dan berbagai metoda lainnya. Dari sekian banyak tehnik
yang salah satu yang paling sering digunakan adalah Job Interview, selanjutnya
disebut interview atau wawancara. Interview merupakan suatu sesi terpenting untung
mengetahui banyak hal dari calon, seperti latar belakang, minat, motivasi, dan aspek
personal appearance lainnya.
Namun,
dalam pelaksanaannya sering sekali interview ini dilakukan tanpa memperhatikan
tata cara pelaksanaannya, sehingga pelaksanaann interview kurang berjalan
secara maksimal.
Interview
adalah suatu proses untuk mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbaik bagi
perusahaan. SDM merupakan factor terpenting dalam menentukan suksesnya sebuah perusahaan.
Sehingga Jack Welch, ex CEO General Electric yang terkenal sampai mengungkapkan
: If we don’t get the people thing right, we lose; it is the most
important thing in all our businesses.”Begitu pentingnya nilai orang sehingga saat memilih kita pun harus melakukannya
dengan cermat.
Disamping menemukan orang-orang terbaik,
maka kehilangan orang terbaik pun akan memberikan dampak yang fatal bagi perusahaan,
sebagaimana yang disebut oleh Bill Gates, pendiri Microsoft sebagai berikut :Take
away our 20 most important people and I tell you we would become an unimportant
company.” Dalam konteks inilah interview memiliki peran strategis untuk
mencari SDM terbaik (high achievers).
Formulasi Masalah
Menemukan orang-orang terbaik yang nantinya akan
dapat berprestasi tinggi dan kemudian mampu bertahan di perusahaan merupakan tugas
penting BoD, Manajemen dan HR Departement. Tanggung jawab tertinggi ada di BoD karena
merekalah yang sangat mengerti visi perusahaan danakan mau dibawa kemana perusahaan
tersebut sehingga mereka harus peduli dengan proses rekrutmen para high
achievers. Demikian pula dengan seluruh lini manajemen harus peduli dan mendukung
proses pencarian tersebut. Sedangkan HR departemen menjadi pengelola yang
mengorganisasikan kegiatan rekrutmennya.
Untuk menemukan orang-orang terbaik harus
dilakukan melalui metoda seleksi yang tepat dan salah satu metode seleksi
tersebut adalah Job Interview atau selanjutnya disebut dengan interview
saja. Interview akan memberikan manfaat apabila dilakukan secara tepat dengan
cara mengetahui apa itu interview, memahami tujuan interview dan informasi apa
yang harus didapat sebagai dasar pengembailan keputusan apakah seseorang dapat
diterima atau tidak.
Penyelesaian Masalah
Untuk membahas lebih lanjut tentang
interview ini, perlu dipahami dulu apa yang dimaksud dengan interview. Interview
sendiri memiliki banyak pengertian, tiga diantaranya adalah :
(a) A dialogue initiated by
one or more persons to gather information and evaluate the qualifications of
an applicant for employment. (b) Situation in which potential employees
are asked questions about their work and personal experiences, skills, and
career plans .(Raymond A.Noe, cs, 2003).
- The interview is used to
solicit additional information & obtain clarification of information
from the application & his or her resume. (Alpha, 2001).
- Interview Simulations is a
situational exercise in which the participant talks one-on-one with
playing the role of a subordinate, colleague, or customer. (George C.
Thornton, 1992).
Dalam
konteks pekerjaan sering disebut dengan Job
Interview, yang memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui latar belakang dan kepribadian calon.
2.
Untuk
mengetahui minat, motivasi dan harapan calon.
3.
Untuk
memperoleh informasi lebih lanjut tentang apa yang sudah disampaikan dalam riwayat
hidup.
4.
Untuk
mendapatkan gambaran tentang keterampilan dan kemampuan calon.
5.
Untuk
melihat kesesuaian calon dengan criteria dan tuntutan pekerjaan.
Berbagai
cara digunakan dalam proses interview tersebut. Namun, berdasarkan pengalaman penulis
setidaknya untuk mencari seorang high achiever dalam proses interview disamping
lima tujuan diatas, maka seorang pewawancara harus mendapatkan gambaran yang
jelas saat mewawancara terhadap 6 hal berikut ini :
1.
Potensi
calon
2.
Kompetensi
calon
3.
Performansi
calon selama ini
4.
Reputasi
calon
5.
Ekspektasi
calon apakah sesuai dengan ekspektasi perusahaan
6.
Proyeksi
terhadap kontribusi calon bagi perusahaan.
Potensi
calon bisa dilacak dari pengalamannya selama ini, pendidikan yang pernah diikuti
dan bagaimana hasilnya, demikian juga terhadap pelatihan proses pengayaan lainnya
yang pernah diperoleh calon. Kompetensi melihat bagaimana sikap, pengetahuan dan
keahliannya bila dibandingkan dengan orang lain, apakah ia unggul, rata-rata
saja bahkan kurang kompetitif dibandingkan orang lain. Performansi melihat bagaimana
prestasi dan kesuksesannya selama ini, apakah ia pribadi yang pernah sukses,
pernah menorehkan suatu prestasi atau keberhasilan tertentu yang nantinya dapat
menunjang kinerjanya jika bergabung diperusahaan kita.
Reputasi
juga penting karena reputasi menggambarkan bagaimana penilaian orang selama ini
terhadap yang bersangkutan, seorang high achiever biasanya memiliki reputasi
yang baik. Selanjutnya ekspektasi, bagaiman ekpektasi calon terhadap perusahaan
demikian pula sebaliknya, jika sesuai dan saling mendukung akan memberikan nilai
yang positif.
Terakhir
yang juga sangat penting adalah proyeksi. Berdasarkan kelima hal sebelumnya kita
sebagai interviewer dapat memproyeksikan apakah calon tersebut seorang yang
handal dan menampilkan diri sebagai calon yang high achiever. Proyeksi ini merupakan
dasar kita untuk menentukan apakah calon layak diterima atau tidak.
Sebagai
penutup, perlu pula kita membuat suatu perbandingan, yang penulis sebut sebagai tehnik “Self Comparison” yaitu membandingkan diri kandidat
dalam tiga hal, yaitu :
1.
Self
vs Others
2.
Past
vs Present vs Future
3.
Expectation
vs Realization
Pertama,
kita membanding calon dengan calon lain atau orang lain pada umumnya, apakah ia
lebih unggul, biasa saja atau bahkan dibawah rata-rata. Tentunya untuk high
achiever kita harus mengambil mereka yang unggul.
Kedua,kita
dapat membandingkan antara profil masa lalu calon, saat ini dan perkiraan kedepan.
Apakah calon orang yang bertipe growth, stagnan atau bahkan dalam performa yang
semakin menurun. Untuk high achiever pilihan kita adalah pada calon-calon yang
bertipe growth.
Ketiga,
membandingkan antara harapan calon selama ini dan bagaimana ia merealisasikannya.
Apakah ia seorang yang memiliki target yang tinggi, sedang atau bahkan tidak memiliki
target sama sekali. Bagaimana ia merealisasikan targetnya, apakahia seorang
yang tangguh dan berjuang keras serta cerdas untuk mewujudkan target-targetnya.
Untuk seorang high achiever tentunya kita memilih mereka yang memiliki target
tinggi dan memiliki kemampuan untuk meraihnya dengan bekerja keras dan cerdas serta
tangguh dalam menghadapi tantangan.
KESIMPULAN
& SARAN
Proses
mencari orang-orang terbaik untuk menjadi karyawan harus melalui metoda yang
tepat. Salah satu diantaranya adalah dengan interview. Interview yang baik
harus melalui persiapan dan pelaksanaan
yang tepat. Dalam interview maka mereka yang bertugas sebagai pewawancara harus
memahami tujuan interview, informasi apa yang ingin didapat dan menguasai
tehnik membandingkan/menilai (self comparison).
Disarankan
agar dalam melaksanakan interview khususnya untuk mencari para “high achievers” harus dilakukan oleh
mereka (interviewer) yang handal yang sebelumnya telah mendapatkan pembekalan
atau pelatihan sebagai interviewer dan menguasai tehnik-tehnik interview.